Isra’ dan Mi’raj
Assalamualaikum,
Sudah tak terasa ya sobat bentar lagi kita umat islam akan memperingati Isra Miraj 1435 H. Tapi sebelum itu kita harus tau dulu apa si Isra Miraj Itu?
Isra Mikraj (bahasa arab: الإسراء والمعراج, al-’Isrā’ wal-Mi‘rāj) adalah bagian kedua dari perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dalam waktu satu malam saja. Kejadian ini merupakan
salah satu peristiwa penting bagi umat Islam, karena pada peristiwa inilah beliau mendapat perintah untuk menunaikan salat lima waktu sehari semalam. Beberapa penggambaran tentang kejadian ini dapat dilihat di surah ke-17 di Al-Quran, yaitu Surah Al-Isra.
Sudah tak terasa ya sobat bentar lagi kita umat islam akan memperingati Isra Miraj 1435 H. Tapi sebelum itu kita harus tau dulu apa si Isra Miraj Itu?
Isra Mikraj (bahasa arab: الإسراء والمعراج, al-’Isrā’ wal-Mi‘rāj) adalah bagian kedua dari perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dalam waktu satu malam saja. Kejadian ini merupakan
salah satu peristiwa penting bagi umat Islam, karena pada peristiwa inilah beliau mendapat perintah untuk menunaikan salat lima waktu sehari semalam. Beberapa penggambaran tentang kejadian ini dapat dilihat di surah ke-17 di Al-Quran, yaitu Surah Al-Isra.
Kejadian Isra Mikraj
Isra Mikraj
terjadi pada periode akhir kenabian di Makkah sebelum Rasulullah hijrah
ke Madinah.
Menurut al-Maududi dan mayoritas ulama, Isra Mi'raj terjadi pada
tahun pertama sebelum hijrah, yaitu antara tahun 620-621 M. Menurut al-Allamah
al-Manshurfuri, Isra Mi'raj terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian,
dan inilah yang populer. Namun demikian, Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri menolak
pendapat tersebut dengan alasan karena Khadijah radhiyallahu anha meninggal
pada bulan Ramadan tahun ke-10 kenabian, yaitu 2 bulan setelah bulan Rajab. Dan
saat itu belum ada kewajiban salat lima waktu. Al-Mubarakfuri menyebutkan 6
pendapat tentang waktu kejadian Isra Mikraj. Tetapi tidak ada satupun yang
pasti. Dengan demikian, tidak diketahui secara persis kapan tanggal terjadinya
Isra Mi'raj.
Hadits tentang Isra' Mi'raj Nabi
Riwayat
tentang perjalanan malam Nabi dan diangkatnya beliau ke langit untuk bertemu
langsung dengan Allah dan menerima perintah kewajiban shalat di lima waktu
terdapat dalam Kitab Hadits Shahih milik Imam Muslim
"...dari Anas
bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku
telah didatangi Buraq.
Yaitu seekor binatang yang berwarna putih, lebih besar dari keledai tetapi
lebih kecil dari bighal. Ia merendahkan tubuhnya sehingga perut buraq tersebut
mencapai ujungnya." Beliau bersabda lagi: "Maka aku segera
menungganginya sehingga sampai ke Baitul Maqdis." Beliau bersabda lagi:
"Kemudian aku mengikatnya pada tiang masjid sebagaimana yang biasa dilakukan
oleh para Nabi. Sejurus kemudian aku masuk ke dalam masjid dan mendirikan
shalat sebanyak dua rakaat. Setelah selesai aku terus keluar, tiba-tiba aku
didatangi oleh Jibril dengan membawa semangkuk arak dan semangkuk susu. Dan aku
pun memilih susu. Lalu Jibril berkata, 'Kamu telah memilih fitrah'. Lalu Jibril
membawaku naik ke langit. Ketika Jibril meminta agar dibukakan pintu, maka
ditanyakan, 'Siapakah kamu? ' Jibril menjawab, 'Jibril'. Ditanyakan lagi,
'Siapa yang bersamamu? ' Jibril menjawab, 'Muhammad.' Jibril ditanya lagi,
'Apakah dia telah diutus? ' Jibril menjawab, 'Ya, dia telah diutus.' Maka
dibukalah pintu untuk kami. Tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Adam, dia
menyambutku serta mendoakanku dengan kebaikan. Lalu aku dibawa naik ke langit
kedua. Jibril lalu minta supaya dibukakan pintu. Lalu ditanyakan lagi,
'Siapakah kamu? ' Jibril menjawab, 'Jibril'. Jibril ditanya lagi, 'Siapa yang
bersamamu? ' Jibril menjawab, 'Muhammad.' Jibril ditanya lagi, 'Apakah dia
telah diutuskan? ' Jibril menjawab, 'Ya, dia telah diutuskan'. Pintu pun
dibukakan kepada kami. Tiba-tiba aku bertemu dengan Isa bin Maryam dan Yahya
bin Zakaria, mereka berdua menyambutku dan mendoakan aku dengan kebaikan. Aku
dibawa lagi naik langit ketiga. Jibril pun meminta supaya dibukakan pintu. Lalu
ditanyakan, 'Siapakah kamu? ' Jibril menjawab, 'Jibril'. Jibril ditanya lagi,
'Siapakah bersamamu? ' Jibril menjawab, 'Muhammad'. Jibril ditanya lagi,
'Apakah dia telah diutuskan? ' Jibril menjawab, 'Ya, dia telah diutuskan'.
Pintu pun dibukakan kepada kami. Tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Yusuf
Alaihis Salam, ternyata dia telah dikaruniakan dengan kedudukan yang sangat
tinggi. Dia terus menyambut aku dan mendoakan aku dengan kebaikan. Aku dibawa
lagi naik ke langit keempat. Jibril pun meminta supaya dibukakan pintu.
Kedengaran suara bertanya lagi, 'Siapakah kamu? ' Jibril menjawab, 'Jibril'.
Jibril ditanya lagi, 'Siapakah bersamamu? ' Jibril menjawab, 'Muhammad'. Jibril
ditanya lagi, 'Apakah dia telah diutuskan? ' Jibril menjawab, 'Ya, dia telah
diutuskan'. Pintu pun dibukakan kepada kami. Tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi
Idris Alaihis Salam, dia terus menyambutku dan mendoakan aku dengan kebaikan.
Allah berfirman: '(Dan kami telah menganggkat ke tempat yang tinggi darjatnya)
'. Aku dibawa lagi naik ke langit kelima. Jibril lalu meminta supaya dibukakan
pintu. Kedengaran suara bertanya lagi, 'Siapakah kamu? ' Jibril menjawab,
'Jibril'. Jibril ditanya lagi, 'Siapakah bersamamu? ' Jibril menjawab,
'Muhammad'. Jibril ditanya lagi, 'Apakah dia telah diutuskan? ' Jibril
menjawab, 'Ya, dia telah diutuskan'. Pintu pun dibukakan kepada kami. Tiba-tiba
aku bertemu dengan Nabi Harun Alaihissalam, dia terus menyambutku dan mendoakan
aku dengan kebaikan. Aku dibawa lagi naik ke langit keenam. Jibril lalu meminta
supaya dibukakan pintu. Kedengaran suara bertanya lagi, 'Siapakah kamu? '
Jibril menjawab, 'Jibril'. Jibril ditanya lagi, 'Siapakah bersamamu? ' Jibril
menjawab, 'Muhammad'. Jibril ditanya lagi, 'Apakah dia telah diutuskan? '
Jibril menjawab, 'Ya, dia telah diutuskan'. Pintu pun dibukakan kepada kami.
Tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Musa, dia terus menyambutku dan mendoakan aku
dengan kebaikan. Aku dibawa lagi naik ke langit ketujuh. Jibril meminta supaya
dibukakan. Kedengaran suara bertanya lagi, 'Siapakah kamu? ' Jibril
menjawabnya, 'Jibril'. Jibril ditanya lagi, 'Siapakah bersamamu? ' Jibril
menjawab, 'Muhammad'. Jibril ditanya lagi, 'Apakah dia telah diutuskan? '
Jibril menjawab, 'Ya, dia telah diutuskan'. Pintu pun dibukakan kepada kami.
Tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Ibrahim Alaihissalam, dia sedang berada dalam
keadaan menyandar di Baitul Makmur. Keluasannya setiap hari bisa memasukkan
tujuh puluh ribu malaikat. Setelah keluar, mereka tidak kembali lagi kepadanya
(Baitul Makmur). Kemudian aku dibawa ke Sidratul Muntaha. Daun-daunnya besar
seperti telinga gajah dan ternyata buahnya sebesar tempayan." Beliau
bersabda: "Ketika beliau menaikinya dengan perintah Allah, maka sidrah
muntaha berubah. Tidak seorang pun dari makhluk Allah yang mampu menggambarkan
keindahannya karena indahnya. Lalu Allah memberikan wahyu kepada beliau dengan
mewajibkan shalat lima puluh waktu sehari semalam. Lalu aku turun dan bertemu
Nabi Musa Alaihissalam, dia bertanya, 'Apakah yang telah difardukan oleh
Tuhanmu kepada umatmu? ' Beliau bersabda: "Shalat lima puluh waktu'. Nabi
Musa berkata, 'Kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan karena umatmu
tidak akan mampu melaksanakannya. Aku pernah mencoba Bani Israel dan menguji
mereka'. Beliau bersabda: "Aku kembali kepada Tuhan seraya berkata, 'Wahai
Tuhanku, berilah keringanan kepada umatku'. Lalu Allah subhanahu wata'ala.
mengurangkan lima waktu shalat dari beliau'. Lalu aku kembali kepada Nabi Musa
dan berkata, 'Allah telah mengurangkan lima waktu shalat dariku'. Nabi Musa
berkata, 'Umatmu tidak akan mampu melaksanakannya. Kembalilah kepada Tuhanmu,
mintalah keringanan lagi'. Beliau bersabda: "Aku masih saja bolak-balik
antara Tuhanku dan Nabi Musa, sehingga Allah berfirman: 'Wahai Muhammad!
Sesungguhnya aku fardukan lima waktu sehari semalam. Setiap shalat fardu
dilipatgandakan dengan sepuluh kali lipat. Maka itulah lima puluh shalat fardu.
Begitu juga barangsiapa yang berniat, untuk melakukan kebaikan tetapi tidak
melakukanya, niscaya akan dicatat baginya satu kebaikan. Jika dia melaksanakannya,
maka dicatat sepuluh kebaikan baginya. Sebaliknya barangsiapa yang berniat
ingin melakukan kejahatan, tetapi tidak melakukannya, niscaya tidak dicatat
baginya sesuatu pun. Lalu jika dia mengerjakannya, maka dicatat sebagai satu
kejahatan baginya'. Aku turun hingga sampai kepada Nabi Musa, lalu aku
memberitahu kepadanya. Dia masih saja berkata, 'Kembalilah kepada Tuhanmu,
mintalah keringanan'. Aku menjawab, 'Aku terlalu banyak berulang-ulang kembali
kepada Tuhanku, sehingga menyebabkanku malu kepada-Nya'."
— Shahih Muslim,
Kitab Iman, Bab Isra' Rasulullah ke langit, hadits nomor 234.
Perbedaan Isra dan Mikraj
Seringkali
masyarakat menggabungkan Isra Mikraj menjadi satu peristiwa yang sama. Padahal
sebenarnya Isra dan Mikraj merupakan dua peristiwa yang berbeda. Dalam Isra,
Nabi Muhammad "diberangkatkan" oleh Allah SWT dari Masjidil
Haram hingga Masjidil Aqsa.
Lalu dalam Mi'raj Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke langit sampai ke Sidratul
Muntaha yang merupakan tempat tertinggi. Di sini Beliau
mendapat perintah langsung dari Allah SWT untuk menunaikan salat lima waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar